Belakangan ini, istilah “doom spending” menjadi populer, terutama di kalangan milenial dan Gen-Z. Fenomena ini menggambarkan kebiasaan berbelanja secara berlebihan sebagai cara mengatasi stres akibat situasi ekonomi yang tidak menentu. Banyak orang membeli barang tanpa rencana untuk meredakan perasaan pesimis tentang masa depan.
Apa Itu Doom Spending?
Doom spending adalah kebiasaan belanja yang muncul karena ketidakpastian ekonomi. Seseorang yang mengalami perilaku ini cenderung membeli barang-barang yang tidak diperlukan sebagai pelarian dari tekanan. Meskipun terlihat seperti cara cepat untuk merasa lebih baik, perilaku ini justru dapat menyebabkan masalah keuangan di kemudian hari.
Dampak Doom Spending terhadap Kesehatan Mental
Meskipun belanja bisa memberikan kenyamanan sementara, efeknya terhadap kesehatan mental bisa merugikan. Kebiasaan belanja yang berlebihan dapat membuat seseorang merasa lebih cemas dan menyesal setelahnya, yang kemudian memicu lebih banyak belanja. Ketidakpastian finansial ini dapat meningkatkan risiko stres dan depresi, serta memicu gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.
Keterkaitan Antara Doom Spending dan Kesehatan Fisik
Stres dan kecemasan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius, seperti gangguan sistem kekebalan tubuh, masalah jantung, dan bahkan potensi pengembangan kondisi seperti kanker. Mengabaikan kesehatan karena terfokus pada belanja justru dapat memperburuk situasi.
Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Kesehatan
Untuk mengatasi doom spending dan dampak negatifnya, berikut beberapa solusi yang dapat diambil:
- Tentukan Anggaran Belanja: Buat rencana anggaran untuk mengontrol pengeluaran dan menghindari belanja yang tidak perlu.
- Temukan Hobi Sehat: Alihkan fokus ke aktivitas positif seperti berolahraga, berkebun, atau seni untuk mengurangi stres tanpa perlu berbelanja.
- Praktikkan Mindfulness: Latih diri untuk lebih sadar akan emosi dan dorongan untuk berbelanja. Ini dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik.
- Jadwalkan Pemeriksaan Kesehatan: Buat janji untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin. Ini bisa menjadi pengingat untuk menjaga kesehatan dan mengurangi kekhawatiran tentang masa depan.
- Dukungan Sosial: Bicarakan masalah keuangan dan kesehatan dengan teman atau keluarga. Dukungan sosial dapat mengurangi beban mental.
Dengan mengutamakan kesehatan dan mencari cara yang lebih konstruktif untuk meredakan stres, seseorang dapat mengurangi perilaku doom spending dan meningkatkan kualitas hidup.
Fenomena doom spending mencerminkan ketidakpastian yang dirasakan banyak orang saat ini. Namun, dengan menyadari dampak negatifnya, seseorang dapat mengambil langkah untuk mengubah kebiasaan belanja. Mengutamakan kesehatan melalui pengelolaan stres yang baik dan pemeriksaan kesehatan rutin dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik.
Perlu dicatat bahwa doom spending juga dapat terjadi pada perusahaan,loh! Dan akan berdampak pada kesehatan keuangan perusahaan. Topik ini akan dibahas lebih lanjut dalam artikel berikutnya. Mari prioritaskan kesehatan dan cari cara untuk meredakan stres yang lebih positif dan konstruktif.
Refferensi:
- 27% of Americans are ‘Doom Spending’ Due to Stress. 04 December 2023. Diakses pada tanggal 27 September 2024 dari https://www.psychologytoday.com/intl/blog/a-funny-bone-to-pick/202312/27-of-americans-are-doom-spending-due-to-stress
- CFP Board Financial Planning Competency Handbook. 2019. Applications of Behavioral Economics in Personal Financial Planning. Published in CFP Board Financial Planning…
- Eduardo Dias-Ferreira, J. Sousa, Irene Melo, P. Morgado, A. Mesquita, J. Cerqueira, R. Costa, N. Sousa. 2009. Chronic Stress Causes Frontostriatal Reorganization and Affects Decision-Making. Published in Science