Haruskah Mastektomi, Jika Potensi Kanker Bisa Lebih Dulu Diketahui?

Angelina Jolie, aktris terkenal dan filantropis, menjadi berita utama beberapa tahun lalu ketika dia mengambil keputusan berani untuk menjalani mastektomi ganda. Mastektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat satu atau kedua payudara, sebagian atau seluruhnya, biasanya untuk mengobati atau mencegah kanker payudara. Keputusan ini diambil bukan karena dia telah didiagnosis dengan kanker payudara, tetapi karena riwayat keluarganya yang kuat terhadap penyakit ini.

Ibu Jolie meninggal karena kanker ovarium, dan hasil tes genetik mengungkapkan bahwa Jolie membawa gen BRCA1, yang secara signifikan meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan ovarium.

Baru-baru ini, Jolie kembali menjadi sorotan setelah melakukan histerektomi, langkah lain yang diambil untuk mengurangi risiko terkena kanker ovarium. Tindakan Jolie ini menggarisbawahi ketakutan mendalam terhadap kanker yang dapat mendorong seseorang untuk mengambil tindakan drastis, meskipun belum ada indikasi pasti adanya kanker.

Kekhawatiran yang Tidak Terukur

Ketakutan terhadap kanker sering kali membuat banyak wanita, seperti Jolie, merasa perlu mengambil tindakan preventif yang ekstrem. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: apakah tindakan ini selalu diperlukan? Dalam kasus Jolie, meskipun riwayat keluarga dan hasil tes genetik menunjukkan risiko yang tinggi, tidak ada bukti bahwa kanker sudah berkembang.

Di tengah ketakutan ini, penting untuk mengetahui bahwa ada metode lain yang bisa memberikan informasi lebih awal dan mungkin mencegah tindakan drastis tanpa kepastian sel-sel kanker tersebut memang berkembang atau tidak..

CDA: Inovasi dalam Skrining Kanker

Salah satu teknologi terkini yang dapat membantu adalah Cancer Differentiation Analysis (CDA) dari Anpac Bio. Teknologi ini menggunakan pendekatan bio-fisik untuk membedakan sel kanker dari sel sehat. CDA bekerja dengan menilai berbagai sifat sel, seperti deformabilitas, kekakuan, akustik, konduktivitas listrik, daya tarik magnet, dan interaksi dengan cahaya. Dengan metode ini, CDA memungkinkan penilaian risiko kanker secara keseluruhan dan, jika diperlukan, dikombinasikan dengan tes bio-marker untuk mengidentifikasi lokasi kanker yang paling mungkin terjadi.

Keunggulan dari CDA adalah kemampuannya untuk melihat perkembangan sel kanker sejak dini, memungkinkan individu untuk mengambil tindakan yang lebih terukur dan tidak terburu-buru.

Masa Depan yang Lebih Baru dengan CDA

Keputusan untuk melakukan mastektomi atau histerektomi seperti yang dilakukan Jolie adalah pilihan pribadi yang harus dihormati. Namun, bagi banyak wanita, terutama yang belum menikah atau yang masih merencanakan masa depan mereka, mengetahui bahwa ada metode skrining seperti CDA dapat menjadi solusi yang lebih baru.

Dengan CDA, kita dapat mengetahui potensi risiko kanker jauh sebelum kanker tersebut berkembang, memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan gaya hidup atau pengobatan preventif tanpa harus menjalani operasi yang mungkin tidak perlu.

Kisah Angelina Jolie mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran dan tindakan preventif terhadap kanker. Namun, dengan kemajuan teknologi seperti CDA, kita bisa untuk mengatasi ketakutan ini tanpa harus mengambil tindakan ekstrem. Dengan skrining yang tepat, kita bisa mengubah masa depan menjadi lebih baru dan lebih sehat, dengan tetap menjaga kualitas hidup.

Refrensi:

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Take a test
Take charge of your well-being by scheduling an advanced cancer screening test using our state-of-the-art Cancer Differentiation Analysis (CDA) technology.